Selasa, 29 September 2009

pond's

PROBLEM SOLVING

MANAGEMENT STRATEGIES

Peranan Biaya Promosi Terhadap Hasil Penjualan

Studi Kasus: Pond’s Flawless White

Disusun oleh:

Herni Veryany

Diana Sari

Herlina Oeij

Wita Tursina

Anita

Stevie

Kelas:

MKT 11-3C

STIKOM the London School of Public Relations

2009

COMPANY PROFILE

PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H. van Ophuijsen, notaris di Batavia. Akta ini disetujui oleh Gubernur Jenderal van Negerlandsch-Indie dengan surat No. 14 pada tanggal 16 Desember 1933, terdaftar di Raad van Justitie di Batavia dengan No. 302 pada tanggal 22 Desember 1933 dan diumumkan dalam Javasche Courant pada tanggal 9 Januari 1934 Tambahan No. 3.

Dengan akta No. 171 yang dibuat oleh notaris Ny. Kartini Mulyadi tertanggal 22 Juli 1980, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia. Dengan akta no. 92 yang dibuat oleh notaris Tn. Mudofir Hadi, S.H. tertanggal 30 Juni 1997, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia Tbk. Akta ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan keputusan No. C2-1.049HT.01.04TH.98 tertanggal 23 Februari 1998 dan diumumkan di Berita Negara No. 2620 tanggal 15 Mei 1998 Tambahan No. 39.

Perusahaan mendaftarkan 15% dari sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya setelah memperoleh persetujuan dari Ketua Badan Pelaksana Pasar Modal (Bapepam) No. SI-009/PM/E/1981 pada tanggal 16 November 1981.

Pada Rapat Umum Tahunan perusahaan pada tanggal 24 Juni 2003, para pemegang saham menyepakati pemecahan saham, dengan mengurangi nilai nominal saham dari Rp 100 per saham menjadi Rp 10 per saham. Perubahan ini dibuat di hadapan notaris dengan akta No. 46 yang dibuat oleh notaris Singgih Susilo, S.H. tertanggal 10 Juli 2003 dan disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan keputusan No. C-17533 HT.01.04-TH.2003.

Perusahaan bergerak dalam bidang produksi sabun, deterjen, margarin, minyak sayur dan makanan yang terbuat dari susu, es krim, makanan dan minuman dari teh dan produk-produk kosmetik.

Sebagaimana disetujui dalam Rapat Umum Tahunan Perusahaan pada tanggal 13 Juni, 2000, yang dituangkan dalam akta notaris No. 82 yang dibuat oleh notaris Singgih Susilo, S.H. tertanggal 14 Juni 2000, perusahaan juga bertindak sebagai distributor utama dan memberi jasa-jasa penelitian pemasaran. Akta ini disetujui oleh Menteri Hukum dan Perundang-undangan (dahulu Menteri Kehakiman) Republik Indonesia dengan keputusan No. C-18482HT.01.04-TH.2000.

Perusahaan memulai operasi komersialnya pada tahun 1933.

HISTORICAL POND’S

Krim Pond’s ditemukan di Amerika Serikat sebagai obat oleh ilmuan Theron T. Pond pada tahun 1846. Pond mengambil sari pati teh penyembuh dari witch hazel, dan mendapati bahwa sari pati tersebut dapat menyembuhkan goresan kecil dan penyakit lain. Tidak lama kemudian produk tersebut dikenal dengan nama Pond’s Extract.

Produk Pond's pertama dibuat pada tahun 1846, sejak saat itu merek tersebut telah menjadi produk kelima perawatan diri yang paling menguntungkan di seluruh dunia.

Pada tahun 1886, Pond's diluncurkan kembali sebagai Pond’s Extract dan pada tahun 1914 Pond’s Cold Cream dan Vanishing Cream menandai evolusi merek menjadi lambang (ikon) kecantikan.

Pada pertengahan tahun 1920an, Pond’s mencerminkan penguasaan posisi pasar ini dengan pengesahan dari ratu, bintang Hollywood, dan masyarakat pemerhati masalah kecantikan. Citra gayanya didukung oleh jaminan penyampaian produk dan pengertian rutinitas dan kebutuhan kecantikan wanita.

Pond’s di Indonesia:

· 1987-1994, Pond’s Cold Cream

· 1994-2000, Pond’s Fair and Lovely Moisturizing Cream

· 2000-sekarang, Meluncurkan ulang Pond’s Fair and Lovely menjadi Pond’s White Beauty

PROBLEM SOLVING

Peranan biaya promosi terhadap hasil penjualan Pond’s Flawless White

Time context : 2007

View Point : Marketing Department Brand Pond’s

Central problem : Promosi Pond’s kurang mampu menarik perhatian target market dan kurang membangun brand awareness Pond’s.

Objective :

· Must: Menarik perhatian target market sekaligus membangun brand awareness dalam benak audience.

· Want: Produk Pond’s menjadi lebih dikenal dan jumlah penjualan meningkat.

Area of Consideration:

· Internal: Biaya promosi yang tinggi

· External: Apakah masyarakat mampu menangkap maksud pesan yang ingin disampaikan.

Alternative Course of Action (ACA):

· Menggunakan teknik promosi baru yang lebih menarik dan memberi kesan yang lebih mendalam.

· Meningkatkan intensitas iklan di media cetak dan elektronik.

Action Plan:

Menggunakan teknik promosi baru yang lebih menarik dan memberi kesan yang lebih mendalam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar